Senin, 31 Desember 2012

Kamu punya resolusi? Saya punya kaleidoskop.

"Apa resolusimu di tahun baru, Tria?" ujar Alter Ego-ku yang berwatak perfeksionis di pagi ini. 
"Sederhana, resolusiku tidak lagi menekan tombol Snooze ketika alarm merobohkan mimpiku" hati mencelos. 
***
Resolusi. Resolusi apa yang harus saya pamerkan ke orang-orang yang menanyakan hal ini. Saya mempercayai teori "Suatu rencana yang dibicarakan ke orang lain, kemungkinan gagalnya mencapai angka 80%". 
Teori ini berdasarkan pengalaman hidup 20 tahun. Seremeh apapun rencana yang saya bicarakan ke orang, hampir selalu gagal, tidak terjadi, tidak sesuai dengan ekspektasi. Berujung pada lamunan kecewa. Bukan berarti saya tidak punya resolusi. Harapan pasti ada, tapi jangan lupa pengertian harapan menurut KBBI ya, Tria.  

Lupakan resolusi, saya punya kaleidoskop 2012! Yeyeyeyeyeee 
Januari
Untuk pertama kalinya saya ngantor! Magang di Femina Group bagian redaksi. Memopad smartphone menjadi saksi bisu bagaimana riweuhnya culture shock ini. 
Untuk pertama kalinya juga saya melewati ulang tahun dengan kesendirian. Tengah malam saya meniup kue ulang tahun yang saya beli sendiri. Seru kok (kalimat ini bernada tidak yakin gitu ya)

Februari
Saya mulai menulis cerita lagi. Tokohnya bernama Alana dan Devdan. Cerita ini tentang perjalanan melewati berbagai medan, cuaca, air, tanah, aspal dan udara dengan sedikit aroma cinta Dewi Saraswati dan Dewa Brahma. Namun sayang cerita ini terlupakan. Masih tersimpan rapi di sudut memory internal netbook saya yang sekarang rusak. Novel ini masih 30%.

Maret
Saya dipertemukan dengan Sigur Ros. Saya yakinin mereka punya energi yang sangat kuat. 

April
Senggol-Tikam. Beginilah keadaan saya menjelang deadline TKA.

Mei
Masa kuliah berakhir, galau masa depan menyerang teman-teman sementara saya masih terlalu sibuk dengan  kegiatan leyeh-leyeh yang padat

Juni
Sidang dan lulus dapat nilai A. Tidak terlalu menarik.

Juli
Liburan ke Pulau Pramuka bersama teman seangkatan. Senang sekali karena saya benar-benar menikmati liburan. Saya tidak peduli kulit saya menghitam. Saya tidak terikat dalam grup tertentu. Saya bebas bermain dengan siapa saja, tidak perlu ada si anu atau si itu untuk mengunjungi/tidur/makan/mandi. Sudah lama saya tidak sepeduli itu dengan banyak orang.

Agustus
Saya putus dengan hubungan yang nyaris mencapai 6 tahun (min 2 hari saja). Lega dan merdeka, itulah yang saya rasakan. Saya bisa keluar dari lingkaran, entah lingkaran malaikat atau lingkaran setan kah itu.

September
Wisuda. Hari indah dimana dunia terasa begitu menyiksa (Nah lho). Tentu saja saya bahagia bisa wisuda tepat waktu, sayang Ayah tidak bisa ikut. Tak apa Ibu dan Akak juga sudah cukup kok. Menyiksa karena wajah saya licin, tebal, bibir berminyak, bulu mata berat (saya merasa sedang memakai topi di pelupuk mata), kaki menjinjit, dan badan yang diremas oleh torso. Bahagia karena saya mendapat 2 bungkusan yang berisi bunga.  Bungkusan pertama berwarna merah dari Ibu dan Akak.

Oktober
Setelah menjadi panda selama sebulan. Akhirnya saya dengan segudang kemageran, interview untuk kerja di Campina dan diterima. Alhamdulilah, hidup dengan uang sendiri pun dimulai.

November
Apa ya?
Menikmati pola hidup baru. Teratur. Bangun pagi, jam tidur, sarapan, makan siang dan makan malam tepat waktu, bahkan pencernaan pun ikut teratur. 


Desember
NAH! bulan ini lebih "apa ya?" banget daripada sebelumnya. 

oke. Selesai sudah catatan akhir tahun. 
Selamat tahun baru uyeee lala~

Jumat, 28 Desember 2012

Rawamangun. Rawa melamun.




Ternyata saya belum siap menjumpai Aurora Borealis. Melihat senja dari kaca bis saja sudah membuat saya lebih dari bahagia. Seketika macetnya jalan tol membuat saya merasa berada di kereta melayang yang ada di video klip theme song Chibi Maruko Chan. 
Ah saya tidak ada waktu untuk mendongkolkan macet ini. 
Jari menunjuk, otak berpikir menajam. "Warna apa ini?". Saya tidak menemukan nama warna yang sepadan dengan langit, awan dan matahari ini. Merah? Tidak, Kuning? Tidak. Bahkan Jingga pun tidak. Bila saya berkuasa menciptakan nama warna, maka saya beri nama warna-warna pemandangan ini dengan Indah atau Bebas atau Nyaman atau entahlah saya kehabisan kata-kata.
Lihatlah, lampu jalan seakan anting-anting yang cantik untuk rupa senja ini.

Tersadar, saya wanita yang egois. Tidak terpikir untuk berbagi pemandangan ini dengan pria mana pun (saat ini)

Rawamangun, 27 Desember 2012 18.23

Minggu, 16 Desember 2012


Tersenyum
Berputar, memutar-putar
Berpegangan tangan
Seluruh dunia terlihat kabur
Kecuali kamu, berdiri

Minggu, 09 Desember 2012

0.53am

Saat ini yang mahal tak lagi harga tiket pesawat, namun waktu libur. Berulang kali saya ketik kata 'Homesick' di new tweet, berakhir dengan menekan pilihan Discard. Begitu pula pada private message kepada orang terdekat, clear field. Mungkin dalam 1 hari ada 24 kali saya berkesah rindu akan rumah. 
Mungkin mental ini memang masih ranum.
...

Selamat ulang tahun, Ayah