Sabtu, 21 Juli 2012

3 DAYS OF SUMMER

Ayo kawan, kita berkumpul!
bergembira bersuka ria
Di pulau pramuka, di pulau pramuka
bersama humas vokasi UI 

Seutas lirik yang dikarang-karang oleh salah satu teman saya ketika liburan ke Pulau Pramuka kemarin. Tidak lupa dengan yel-yel seperti ini "HUMAS UI... TJIEE TJIEE TJIEE AMAZING".
Sebelum cerita liburan kemarin menjadi kisah klasik, saya akan menceritakan 3 days of summer ini lewat gambar-gambar yang sempat di abadikan.

 
Adim-Oren-Adi-Alina-Saya-Lani-Naia-Dawin sedang antri tiket kapal
Perjalanan menuju Muara Angke penuh dengan was-was karena takut tidak kebagian tiket kapal, (salahkan Herza yang janji datang jam 5 subuh tapi telat 45 menit). Untungnya tiket kapal yang tersisa sangat cukup dengan jumlah kontingen kami

Menunggu keberangkatan kapal lumba-lumba

Lani-Saya-Herza
Saya jadi atap-ers karena di dalam kapal terlalu membosankan. Di atap saya bernyanyi, mengobrol dan menontoni Bubu yang mabok laut.
Saya
Masih di atas atap kapal yang dingin karena angin yang sangat kencang

Saya
Inilah ekspresi saya setelah menginjak daratan kembali!

Homestay Neneng
Homestay ini diinapi oleh 32 orang, tidur sempit-sempitan ada bocah ngorok, bocah nginggo, bocah begadang, ketauan deh semua kelakukan.

 Binsar-Saya-Naia-Dm-Bubu-Aul-Oneng
Urusan perut sudah tidak bisa ditolerir lagi dan bak menemukan harta karun "WarJok Gaul" ini  pun menyelamatkan kita dengan nasi uduknya. Hari-hari selanjutnya saya selalu sarapan dengan menu yang sama dan tidak ketinggalan segelas kopi hangat sebagai dessert. 


Ternyata WarJok Gaul ini memang gaul! Ini salah satu tempat duduk di sana, bikini boooo!

  Binsar-Saya-Oren-Lani-Bubu
Disaat teman-teman lain istirahat di homestay, saya berlima memilih berkeliling disekitar homestay dan menemukan pantai yang landai. Foto ini ceritanya membentuk tulisan HUMAS, tapi yaa... gitu.

Herza dan Pancingan rakitannya sendiri
Sepulangnya ke homestay, saya bertengger di depan teras melihat Herza dan Ojan dengan muka mengkerut karena terlalu serius membuat pancingan. Saya merasa sedang berada di acara Bolang.
Ciwi-ciwi Humas
Sedang menunggu abang tukang perahu datang menjemput untuk menyebrang ke Pulau Karya

Yoga-Herza-Bubu-Alina-Oren-Rani-Lani-Aul-Oneng-Saya
Saya kebagian perahu yang memiliki kadar bacot yang tinggi dibandingkan perahu sebelah.

Alina-Bubu-Oneng-Saya-Aul-Herza
Berenang-berenang ditepian pantai Pulau Karya

Bubu-Yoga-Dawin-Aul-Adi-Bela-Alina-Rani-Oneng-Dm-Saya-Bela BBB-Binsar
BASAH

 Saya dan Yoga
#Nowplaying Efek Rumah Kaca - Kenakalan Remaja di Era Informatika

Aul-Bocil-Bubu-Dugong-Alam-Saya-Naya
Setelah selesai berbasah-basahan, saya dan lainya mengeringkan diri di belahan pantai yang tertangkap banyak sinar matarahi, tidak lupa berfoto dulu. 

Saya 
Bergaya sembari menunggu ojek perahu datang

Sampai Homestay berebut mandi dan makan enak yang enak gak ada obatnya!

Dugong-Alam-Dm-Debby-Saya-Adi
Ini gambar keesokan harinya,sarapan di WarJok Gaul sambil membahas skandal antara Alam dan Bubu.  Malam sebelum pagi ini saya dan beberapa teman yang lain berkumpul di teras dan mengobrol dengan bahasa jawa lengkap dengan baju tidur, persis seperti asisten rumah tangga sedang berkumpul. 

Penakaran Penyu
Tapi sayang pengelolanya sedikit kurang ramah. 

Saya-Herza-Yoga
Berdiri didepan salah satu kendaraan warga.

Lani-saya-Oren-Konak (Kakak Ojan Nakal aka Fitra)
Sehabis dari penakaran penyu saya dan yang lainnya mojok di dermaga menyantap gorengan bakwan isi tahu yang super banget rasanya.


Saya dan Lani
Snorkeling perdana saya tidak berjalan dengan lancar. Panik ini tiada terkira. Akhirnya saya hanya melihat sebentar alam bawah laut lalu naik ke atas perahu, bertengger di ujung mengeringkan badan.

 Saya dan Bayi Hiu
Seusai snorkeling, rombongan singgah di penakaran ikan.

Saya sedang menyembah matahari barat


Usai menyembah matahari kemudian saya pun menjilatnya bak Oreo. (Di foto dan edit oleh Adi)

Segambreng
Hari sudah mulai gelap, saatnya pulang kawan

Saya-Lani-Rani-Oren
Malamnya kami berempat bermain kembang api di tepi pantai, sambil menemani para lelaki memancing. Setelah itu kami satu kontingen berkumpul dilapangan bola di dekat dermaga untuk sharing unek-unek. Scene ini paling mengharu biru. Seketika saya merindukan suasana kelas. Sayang tidak ada foto, adanya video. 

Lani-Oren-Saya
Hari terakhir di pulau pramuka, sebelum pulang kami bertiga membantu Ojan mencari umpan pancingn berupa kepiting dan kerang tidak lupa foto dahulu.

 Segambreng
Suasana perjalanan pulang. Kapal lumba-lumba sedang tidak beroperasi hari itu, terpaksa kami menaiki kapal alternatif yaitu kapal kayu. 85% bocah tidur efek antimo.

DAN PULANG................
DAN BERPISAH..............

Tapi,


Saya, Mpus, Herza, Adit, Adi, Aji, Yoga tidak langsung pulang. Kami mencari makan seafood di Muara Angke. Kenyangnya luar binasa.
Setidaknya ada 30 bungkus otak-otak, 1kg Kerang Ijo, 1kg Udang, 2kg Cumi-Cumi, Nasi sebakul, 3 es teh manis, 3 aqua botol, 2 teh botol dan 2 kerupuk habis diperkosa oleh kami bertujuh.

Perjalanan pulang dihiasi oleh muka-muka bego karena kekenyangan, tambah bego lagi karena macet yang lagi ampun-ampunan. Selama perjalanan kami bertujuh melihat foto-foto selama liburan dan karokean lagu Jamrud.

Range Rover lewat.
Herza: Eh cewek...
Adjie noleh
Herza: Patah tu leher
Herza & Gue Ketawa
Adjie: Beneran cewek
Herza & Saya noleh
Adjie: Patah tu leher
Adi, Adit, Adjie, Herza, Yoga ketawa

Sampai akhirnya sekitar jam 11 malam kita sampai di Depok dan berpisah.......

Saya sampai di kost-an, tertegun di ujung tempat tidur menyadari sesuatu yang baru saja saya rasakan setelah 6 semester. Kenapa saya baru merasakannya sekarang, setelah kebersamaan akan berakhir. 

Jumat, 20 Juli 2012

Nenek moyangku memang seorang pelaut

Bertenggerlah saya di depan luar kapal kayu, tepat di kaca depan kapal (ah susah sekali mendeskripsikannya) melamunkan biru dari barat daya hingga timur laut. Sejauh mata memandang hanya laut. 
Biru. Indah. Menganga. 
Sinar terik matahari sore tidak berhasil membujuk saya untuk beranjak mencari tempat yang teduh. Saya berkata pada matahari bahwa saya masih betah bersetubuh dengan laut. Tiupan angin seakan memberi kedipan tanda setuju dengan saya kepada matahari. Matahari menyerah. 
Kapal kayu yang sudah berumur ini mengayun-ayunkan saya ke kanan-kiri seirama dengan ombak. Beginikah rasanya berada di ayunan kain ketika masih bayi? Di ayun-ayun seperti ini sangat tenang. Tenang sampai ke benak. 
Laut seperti menghipnotis, memaksa saya untuk melamun dan mengapatiskan saya dari teman-teman lain yang berada di sebelah saya. 

Seketika Herza menghampiri saya.
Herza: "Daritadi gue dengerin Sigur Ros sambil tiduran disini"
Sesegera mungkin saya mengumpat diri sendiri karena tidak terpikirkan untuk mendengarkan lagu Sigur Ros disaat momen yang sangat tepat. Namun, beberapa saat setelah itu kapal terhenti. Di tengah laut. Saya hanya berbalas pandang dengan teman yang lain. Bisik terdengar tali kemudi putus. Kali ini saya menganga bukan karena indahnya laut, namun karena takut. Saya tidak bisa berenang adalah kalimat yang ucapkan berkali-kali ditengah kecemasan teman-teman. Moncong kapal lama kelamaan bergeser ke kanan karena angin laut yang kencang. Tidak sampai 5 menit masalah teratasi hanya dengan cara tradisional. Sekali lagi saya terkagum dengan kehidupan lautan. 

Perjalanan pulang dari Pulau Pramuka ke Muara Angke yang sangat memuaskan. 
Setelah laut, saya siap berdecak kagum untuk gunung. Tapi kapan? 

Jumat, 06 Juli 2012

From 36,0° C to 16,0° c

"Take me out tonight 
Oh, take me anywhere, I don't care 
I don't care, I don't care 
Driving in your car 
I never never want to go home 
Because I haven't got one, da ... 
Oh, I haven't got one"

- The Smiths

Akhirnya beban tugas akhir selesai sudah dengan hasil A bulat! Sudah saatnya saya memperhatikan kembali hal yang sebelumnya saya sampingkan. Laki!. Tujuan awal sebenarnya ingin menyelesaikan, namun mungkin masih belum saatnya. 

Minggu, 01 Juli 2012

Another Stupid Things Happen

Akhirnya saya lulus sidang. Hore!!!
Keesokan harinya saya diajak Lani dan Hudi ikut mereka ke BSD mencari ruko untuk usaha KarmaTour mereka, kenapa tidak? toh profesi pertama saya setelah sidang adalah pengangguran. 
Pertama melihat komplek gudang pabrik-pabrik, sangat menarik mungkin karena pemandangan seperti itu tidak pernah saya lihat sebelumnya. Lalu lanjut dengan mencari ruko, sebenarnya saya hanya duduk-diam-manis di mobil saja sih. Setelah selesai, kita bersantai siang di rumah Gilang. Sorenya melihat sunset kantor Froggy dan beberapa 'kegiatan' lainya. Malamnya kita berempat mengunjungi Living World tepatnya di Roppan. Kita pun memainkan permainan sambung kata dimulai dengan hukuman menyelipkan daun di rambut. dan...

Lani: Bulu..... (lalu giliran saya)
Saya : PUKI...... (Seriously, di otak saya tertera kata Wicky (nama kucing Lani) entah 'perbuatan' siapa yang membuat saya malah mengeluarkan kata tidak senonoh itu. Saya harap ada yang percaya dengan kejujuran yang lebih terdengar 'ngeles' ini)


dan mereka bertiga diam 2-3 detik
saya kira tidak ada yang menyadari saya baru saja mengeluarkan 'kata' itu
Mereka bertatapan, 
dan...........
menertawai saya..........



Saya merasa orang paling cabul sedunia malam itu dan entah bagaimana sekarang citra saya di depan orang-orang yang masih termasuk teman baru ini. Kalau saya menyebutkan puki dengan sengaja mungkin tidak akan semalu ini, saya pasti akan mengucapkannya lengkap dengan senyum mesum.


Lihatlah muka saya, perpaduan ekspresi kalah bercampur rasa malu setelah mengucapkan kata puki.